Puncak Hujan Meteor Lyrid Akhir Pekan Ini, Catat Jadwal dan Cara Melihatnya
ANTARIKSA -- Hujan meteor Lyrid akan mencapai puncaknya akhir pekan ini. Sebagian besar langit malam yang tanpa bulan akan menjadi waktu yang tepat untuk melihat bola api, meteor terang yang terlihat selama beberapa detik.
Lyrids adalah Hujan meteor kedua tahun 2023 setelah Quadrantids pada Januari lalu. Menurut EarthSky, Lyrid akan mencapai puncak tertingginya pada Ahad, 23 April 2023 sekitar pukul 8.04 WIB. Pada puncak itu, Lyra, konstelasi yang berasal dari Lyrid, akan berada paling tinggi di langit malam di Eropa dan Afrika karena saat itu mereka masih pukul 1.04 dini hari.
Sayang, Indonesia masih siang saat puncak hujan meteor ini terjadi. Namun, tidak perlu khawatir, karena puncak hujan meteor ini masih akan terjadi hingga Selasa, 25 April 2023. Jadi, di mana pun Anda berada, meteor bisa disaksikan setelah matahari terbenam. Hanya saja, tidak akan sehebat dan sebanyak bola api pada saat puncak tertingginya pada 23 April 2023.
Saat puncak hujan meteor Lyrid, sekitar 18 'bintang jatuh' akan terjadi setiap jam. Masing-masing dengan kecepatan sekitar 47 kilometer per detik. Menurut American Meteor Society, saat itu, Lyrids memiliki ukuran yang dapat menghasilkan bola api. "Bola api disebabkan oleh meteoroid seukuran kelereng besar," kata Natural History Museum.
Menurut NASA, Lyrids telah diamati setidaknya selama 2.700 tahun. Penampakan pertamanya tercatat pada tahun 687 sebelum masehi di China. Hujan meteor Lyrid terjadi saat Bumi melewati aliran debu dan puing-puing antariksa (meteoroid) yang tertinggal di tata surya bagian dalam.
Agar bisa melihat hujan meteor ini dengan baik, pergilah ke tempat yang jauh dari lampu kota dan temukan area gelap dengan peluang terbaik melihat 'bintang jatuh'. Anda tidak memerlukan teropong atau teleskop untuk melihat benda ini.
Saat menunggu, hindarilah melihat cahaya langsung, termasuk layar smartphone. Hal itu untuk menjaga penglihatan Anda menyesuaikan diri dengan gelap malam. Terakhir, bersabarlah menunggu. Sumber: Live Science