Berburu Hujan Meteor Lyrid di Akhir Bulan Ramadhan, Kapan Puncaknya?
ANTARIKSA -- Pekan ini adalah periode terjadinya hujan meteor Lyrid. Lyrids adalah hujan meteor tahunan yang dapat dilihat setiap malam dari tanggal 16 hingga 25 April.
Hujan meteor ini termasuk yang tertua yang diketahui dalam sejarah. Catatan kuno tentang hujan meteor Lyrid sudah ada sejak hampir 27 abad.
Hujan meteor Lyrids merupakan dampak dari Komet Thatcher, yang berayun melewati Bumi pada tahun 1861 dan diperkirakan baru akan kembali sekitar tahun 2276.
Selain Lyrids, ada juga peluang kecil untuk melihat sekilas beberapa meteor bola api dari kumpulan meteor yang berbeda. Para astronom bisa membedakan hujan meteor Lyrid dan bukan Lyrid dari jejaknya yang kembali mengarah ke bintang Vega.
Tahun ini, puncak hujan meteor Lyrids diperkirakan jatuh pada malam hari tanggal 22 April atau pada malam Idul Fitri. Menurut artikel dari laman Space.com, saat puncak hujna meteor, pengamat berpotensi dapat menyaksikan antara 10 hingga 20 meteor per jam.
Lyrids digambarkan kaya akan meteor redup, tetapi kadang-kadang ada yang terang. Pakar meteor Inggris Alastair McBeath mencatat bahwa Lyrids mampu menghasilkan meteor yang sangat terang.
Pada tahun 1922, pada puncak hujan meteor tercatat sebanyak 96 per jam. Pada tahun 1945, seorang pengamat Jepang menghitung 112 meteor jatuh dalam 67 menit. Sedangkan pada tahun 1982 beberapa pengamat yang berbasis di Florida dan Colorado melihat 90 sampai 100 Lyrids per jam.