Sains

Mengapa Pesawat JUICE Eropa Membutuhkan 8 Tahun ke Jupiter?

Ilustrasi JUICE yang tiba di sistem Jovian. Dalam gambar (kredit): Pesawat ruang angkasa (ESA/ATG Medialab); Jupiter ( NASA/ESA/J Nichols); Ganymede (NASA/JPL); Io (NASA/JPL/Universitas Arizona); Callisto dan Europa (NASA/JPL/ DLR).
Ilustrasi JUICE yang tiba di sistem Jovian. Dalam gambar (kredit): Pesawat ruang angkasa (ESA/ATG Medialab); Jupiter ( NASA/ESA/J Nichols); Ganymede (NASA/JPL); Io (NASA/JPL/Universitas Arizona); Callisto dan Europa (NASA/JPL/ DLR).

ANTARIKSA -- Pesawat ruang angkasa Badan Antariksa Eropa (ESA), Jupiter Icy Moons Explorer (JUICE) dijadwalkan meluncur pada Kamis, 13 April 2023. Ia akan memulai perjalanan delapan tahun ke Jupiter, diperkirakan tiba di planet raksasa gas pada Juli 2031.

JUICE akan melakukan pengamatan terhadap Jupiter dan tiga bulan besarnya yang diketahui memiliki lautan; Ganymede, Callisto, dan Europa. Pangamat asing itu akan mengintip sistem Jovian dengan sangat detail.

Jupiter mengorbit sekitar 444 juta mil atau 715 juta kilometer dari Bumi sehingga perjalanan perjalanan pesawat antarika ke sana tidaklah mudah. Namun, misi lain pernah melakukan perjalanan dari Bumi ke Jupiter sebelumnya, dan waktu yang dibutuhkan jauh lebih cepat daripada yang direncanakan JUICE.

Scroll untuk membaca

Scroll untuk membaca

Ternyata, salah satu faktor utama yang menentukan waktu tempuh ke Jupiter adalah tujuan dari misi. Waktu tempuh pesawat ruang angkasa yang terbang melewati Jupiter tidak sama dengan yang masuk ke orbit untuk misi jangka panjang.

Pesawat ruang angkasa pertama yang melakukan perjalanan dari Bumi ke Jupiter adalah Pioneer 10 NASA, yang diluncurkan pada 3 Maret 1972. Pioneer terbang melintasi Jupiter pada 3 Desember 1973, yang berarti mencapai raksasa gas hanya dalam 640 hari, kurang dari dua tahun. Pioneer 11 mencatat waktu yang lebih cepat pada lintasan terbangnya, mencapai Jupiter dalam 606 hari.

Sementara, pesawat antariksa yang akan mengorbit membutuhkan waktu yang lebih lama karena ia harus berjalan lambat ketika sudah cukup dekat dengan planet agar tertangkap oleh gravitasi Jupiter. JUICE akan melakukan perjalanan selama delapan tahun melalui ruang angkasa yang dalam tersebut. Sebelumnya, misi Galileo NASA membutuhkan waktu sekitar enam tahun ke Jupiter, diluncurkan pada Oktober 1989 dan tiba di orbit pada Desember 1995. Pesawat ruang angkasa Juno milik NASA juga mengorbit, diluncurkan pada Agustus 2011 dan mencapai tujuannya pada Juli 2016.

Perbedaan waktu perjalanan pesawat antariksa pengorbit Jupiter disebabkan oleh beberapa faktor. Misalnya, jarak antara Bumi dan Jupiter sangat bervariasi dari waktu ke waktu. Selain itu, misi pengorbit tidak mengambil jalur langsung ke planet raksasa. Mereka mengambil rute perjalanan yang indah di sekitar tata surya bagian dalam, terbang melewati planet lain untuk mendapatkan bantuan gravitasi yang meningkatkan kecepatan dan memangkas lintasan.

Misalnya, Galileo melakukan perjalanan sekitar 2,5 miliar mil (4 miliar km) untuk mencapai raksasa gas tersebut. Ia mengambil bantuan gravitasi dari Venus, Bumi, dan bahkan asteroid Gaspra di sepanjang jalan. JUICE akan menerapkan strategi serupa sengan Galileo.

Misi JUICE akan melakukan serangkaian manuver bantuan gravitasi yang kompleks. "Dimulai dari satu tahun setelah peluncuran, JUICE akan mengambil bantuan gravitasi bulan dan Bumi, pada saat yang sama untuk mendapatkan energi ekstra," kata ilmuwan ESA, Alessandro Atzei saat konferensi pers JUICE pada 6 April lalu. Sumber: Space.com

Ikuti Ulasan-Ulasan Menarik Lainnya dari Penulis Klik di Sini
Image

- angkasa berdenyut dalam kehendak -