Horor, Ilmuwan Mendengar Pohon Tomat Berteriak dan Menjerit Kesakitan
ANTARIKSA -- Sebuah penelitian tentang tanaman tomat dan tembakau menunjukkan mereka mengeluarkan suara letupan ultrasonik saat mengalami dehidrasi atau rusak secara fisik. Ketika kekurangan air atau dipotong dengan gunting, tanaman mengeluarkan 'jeritan' putus putus yang berfrekuensi terlalu tinggi untuk didengar manusia.
Saat diturunkan ke rentang yang dapat dideteksi oleh telinga manusia, letupan yang dipicu oleh keadaan tertekan tersebut terdengar seperti seseorang yang menari-nari dengan marah, melintasi bidang bungkus gelembung. "Meskipun manusia tidak dapat mendengar semburan ultrasonik ini tanpa bantuan teknologi, berbagai mamalia, serangga, dan bahkan tumbuhan lain kemungkinan bisa mendeteksi suara-suara pohon ini di alam liar dan menanggapinya," kata para peneliti dalam laporannya yang terbit di jurnal Cell pada Kamis, 30 Maret 2023.
Para peneliti yang sama pertama kali mengungkap penemuan mereka pada tanaman popping atau kerupuk pada tahun 2019 di database pracetak bioRxiv. Namun, penelitian tersebut kini telah ditinjau oleh rekan sejawat.
"Di masa depan, manusia dapat memanfaatkan alat perekam dan kecerdasan buatan (AI) untuk memantau tanaman dari tanda-tanda dehidrasi atau penyakit ini," kata para ilmuwan.
Penelitian sebelumnya mengungkapkan bahwa tanaman yang kekeringan mengalami proses yang disebut kavitasi, di mana gelembung udara terbentuk dan runtuh di dalam jaringan pembuluh darah tanaman. Hal itu mengeluarkan suara letupan yang dapat dideteksi oleh alat perekam yang terpasang pada tanaman. "Tapi tidak jelas apakah suara letupan seperti itu bisa terdengar dari kejauhan," tulis penulis di Cell.
Jadi tim ilmuwan memasang mikrofon di dekat tanaman tomat dan tembakau yang sehat dan tertekan, baik di dalam kotak kedap suara maupun di rumah kaca. Tanaman yang tertekan mengalami dehidrasi atau batangnya dipotong. Tim juga merekam pot yang hanya berisi tanah, untuk memeriksa apakah tanah saja tidak mengeluarkan suara dan mereka memastikannya tidak.
Rata-rata, tanaman yang sehat mengeluarkan kurang dari satu letupan per jam, tetapi tanaman yang mengalami keadaan tekanan mengeluarkan sekitar 11 hingga 35 letupan, tergantung pada spesies tanaman dan pemicu tekanan. Tanaman tomat yang mengalami kekeringan adalah yang paling berisik, dengan mengeluarkan lebih dari 40 letupan per jam.
Tim memasukkan rekaman ini ke dalam algoritme pembelajaran mesin, sistem AI yang digunakan untuk mengidentifikasi pola dalam data. Mereka menemukan bahwa algoritme terlatih memiliki tingkat keberhasilan sekitar 70 persen dalam membedakan suara yang dibuat oleh tanaman berbeda yang terpapar tekanan berbeda.
Mereka melatih sistem AI lain untuk membedakan antara tomat yang kekeringan dan sehat di rumah kaca dengan akurasi lebih dari 80 persen. Model lain dapat mengetahui tahap dehidrasi tanaman dengan akurasi sekitar 80 persen.
Dalam percobaan tambahan, tim berhasil merekam suara dari tanaman tomat yang sakit karena terinfeksi virus mosaik tembakau, dan menangkap suara tangisan tanaman lain yang tertekan, seperti gandum, jagung, dan kaktus.
Dalam penelitiannya, ilmuwan mengambil rekaman dengan mengatur jarak mikrofon sekitar 10 sentimeter dari tanaman. Namun menurut mereka, suara ultrasonik itu berpotensi didengar oleh mamalia dan serangga dengan pendengaran yang baik dari jarak 3 hingga 5 meter.
“Temuan ini dapat mengubah cara kita berpikir tentang kerajaan tumbuhan, yang selama ini dianggap hampir diam sampai sekarang,” tulis para penulis.