Badai Terkuat dalam Sejarah, Freddy Kini Membunuh 149 Orang
ANTARIKSA -- Topan bertenaga super bernama Freddy kemungkinan telah memecahkan sejumlah rekor mencengangkan sejak terbentuk pada awal Februari 2023. Badai dahsyat tersebut telah melintasi Samudra Hindia dan mendarat tiga kali secara terpisah, dan kemungkinan merupakan badai paling kuat dan tahan lama yang pernah tercatat.
Freddy pertama kali dinamai pada 6 Februari setelah terbentuk di lepas pantai Australia utara. Menurut Asosiasi Meteorologi Dunia (WMA), sejak itu, Freddy telah menerjang sejauh 5.000 mil atau 8.000 kilometer melintasi Samudra Hindia selatan ke Afrika tenggara, di mana akhirnya tampak sekarat.
Setelah merusak infrastruktur di pulau Mauritius dan Reunion dalam serangan tidak langsung, Freddy mendarat pertama kali pada 21 Februari, saat melintasi negara pulau Madagaskar. Dari sana, badai membuat pendaratan di Mozambik pada 23 Februari sebelum kembali ke laut sebentar. Freddy nyaris melewati Madagaskar lagi sebelum berbalik untuk menghantam Mozambik lagi pada 11 Maret, bersama dengan Malawi dan Zimbabwe.
Setidaknya 148 orang telah dibunuh oleh Freddy dan 19 lainnya hilang entah dimana. Menurut Kantor Koordinasi Urusan Kemanusiaan Perserikatan Bangsa-Bangsa (OCHA), jumlah korban tewas kemungkinan akan meningkat.
Menurut WMA, topan itu menurunkan curah hujan yang mencengangkan ke daratan, menyebabkan tanah longsor dan banjir yang menyebabkan puluhan ribu orang mengungsi dan memperburuk wabah kolera di Malawi. Mozambik Selatan menerima lebih dari dua kali lipat curah hujan tahunannya selama pendaratan Freddy, dan Malawi menerima curah hujan sekitar 0,5 meter dalam 72 jam.
Saat ini, topan itu telah bergerak kembali ke laut, di mana ia diharapkan akhirnya menghilang.
Topan Freddy memecahkan rekor
Meskipun hal ini masih perlu dikonfirmasi dengan data badai, Freddy kemungkinan merupakan siklon tropis dengan umur terpanjang yang pernah tercatat, bertahan setidaknya selama 35 hari. Rekor sebelumnya dibuat oleh Topan John, yang berputar melintasi Pasifik selama 31 hari pada tahun 1994.
Untuk diketahui, siklon yang terbentuk di belahan bumi selatan, badai yang terbentuk di Samudra Atlantik, dan topan yang terbentuk di Samudra Pasifik secara kolektif disebut sebagai siklon tropis.
Freddy juga telah melepaskan energi dalam jumlah yang mencengangkan selama umurnya yang panjang. Para ilmuwan mengukurnya menggunakan indeks akumulasi energi siklon (ACE), yang melacak data kecepatan angin dari waktu ke waktu. Menurut National Oceanic and Atmospheric Administration (NOAA), pada 23 Februari, Freddy telah meraih indeks ACE 66, menjadikannya siklon paling kuat yang pernah tercatat di Belahan Bumi Selatan.
The Washington Post melaporkan, pada 12 Maret, Freddy telah mencapai indeks ACE 86. Jika dikonfirmasi, itu akan menjadikannya siklon tropis paling energik yang pernah tercatat di Bumi. Pemegang rekor saat ini adalah Hurricane Ioke pada tahun 2006, yang memiliki indeks ACE 85,2.
Mengapa Freddy bertahan begitu lama?