News

Ilmuwan Temukan Ruang Tersembunyi di Piramida Agung Giza

Sebuah endoskopi dimasukkan ke dalam koridor tersembunyi dan mengungkapkan bahwa tidak ada artefak yang terlihat dalam ruang yang tersembunyi tersebut. Gambar: Hak Cipta ScanPyramidsMission, 2023
Sebuah endoskopi dimasukkan ke dalam koridor tersembunyi dan mengungkapkan bahwa tidak ada artefak yang terlihat dalam ruang yang tersembunyi tersebut. Gambar: Hak Cipta ScanPyramidsMission, 2023

ANTARIKSA -- Selama bertahun-tahun, para ilmuwan mengetahui ada sesuatu yang tersembunyi di atas pintu masuk ke Piramida Agung Giza. Sekarang, mereka akhirnya dapat menemukannya. Bantuan sinar kosmik dan foto dari endoskop telah mengungkap koridor tersembuny tersebut. Berada di dalam sisi utara Piramida Agung Giza, ruangan itu tersembunyi di atas pintu masuk piramida.

Piramida Agung dibangun atas perintah firaun Khufu yang memerintah sekitar tahun 2551 Sebelum Masehi (SM) hingga 2528 SM. Piramida dibangun di dataran tinggi Giza dan saat ini tingginya sekitar 456 kaki atau 139 meter. Ini adalah satu-satunya keajaiban dunia kuno yang bertahan dan merupakan bangunan tertinggi di Bumi hingga tahun 1311. Tahun itu, ketingiannya dikalahkan menara pusat Katedral Lincoln Inggris setinggi 160 meter yang selesai dibangun.

Sebuah studi baru mengungkapkan, tepat di atas pintu masuk asli ke piramida, ada ruang horizontal yang membentang sepanjang 9 meter dengan lebar dan tinggi 2 x 2 meter.

Scroll untuk membaca

Scroll untuk membaca

Menurut penelitian yang diterbitkan di jurnal Nature Communications, Kamis, 2 Maret 2023, rangan itu terletak di belakang struktur berbentuk chevron yang terlihat dari luar piramida.

Untuk mempelajari lebih lanjut apa isi ruangan rahasia tersebut, para ilmuwan pada 24 Februari 2023, memasukkan endoskop ke dalam koridor untuk mengintip ke dalamnya. "Namun sejauh ini, tim belum menemukan artefak apa pun di dalam koridor," kata mereka kepada Live Science yang dilansir Jumat, 3 Maret 2023.

"Gambar pertama yang diambil dengan endoskop tampaknya menunjukkan tidak ada apa-apa, tetapi kami belum dapat melihat seluruh ruangan dengan tepat," kata penulis pertama penelitian tersebut, Sebastien Procureur.

Fisikawan dari French Alternative Energies and Atomic Energy Commission (CEA) itu juga membantah laporan media bahwa timnya telah menemukan ruang pemakaman tersembunyi Khufu. Procureur mengatakan, timnya belum menemukan bukti adanya makam rahasia.

Para ilmuwan menemukan koridor ini saat menganalisis apa yang disebut pindaian muon dari Piramida Besar berusia 4.500 tahun. Muon adalah partikel elementer bermuatan negatif yang terbentuk ketika sinar kosmik bertabrakan dengan atom di atmosfer bumi. Partikel berenergi tinggi ini terus menghujani Bumi, dan berinteraksi dengan cara berbeda dengan batu. Selama dekade terakhir, para ilmuwan telah menggunakan detektor muon untuk mencari ruang tersembunyi di Piramida Agung Giza.

“Sepengetahuan kami, penelitian ini adalah karakterisasi pertama dari posisi dan dimensi kekosongan yang terdeteksi oleh muon sinar kosmik dengan sensitivitas hanya beberapa sentimeter,” tulis para peneliti. Para ilmuwan juga mengaku memakai radar penembus tanah untuk mengumpulkan informasi di koridor.

Sebelum penemuan itu, para ilmuwan pada 2016 mengumumkan penemuan adanya kekosongan di belakang sisi utara Piramida Besar. Mereka mencurigai itu adalah ruangan. Pada tahun 2017, para ilmuwan mengumumkan penemuan kehampaan yang lebih besar, dengan panjang 30 meter, terletak di atas galeri besar piramida. Namun saat itu, analisis yang lebih tepat tentang kehampaan itu belum selesai.

Fungsi ruang kosong Piramida Agung Giza

Mantan menteri barang antik Mesir, Zahi Hawass dalam konferensi pers pada Kamis, 2 Maret mengatakan, koridor sepanjang 9 meter kemungkinan dibuat untuk membantu menghilangkan stres dari berat bahan bangunan Piramida Agung. Alasannya, ruang hampa itu terletak di belakang struktur berbentuk chevron yang mendistribusikan berat.

Procureur setuju jika koridor tersebut mungkin terkait dengan pembangunan chevron. "Jika saya harus menebak, saya akan mengatakan itu bisa menjadi tes pertama dari struktur chevron yang kemudian digunakan lebih banyak di piramida," kata Procureur.

Seorang Egyptologist di Swansea University Inggris, Reg Clark mengatakan, saya berpendapat koridor kecil beratap pelana itu mungkin dimaksudkan sebagai ruang pereda di atas piramida asli, di bagian masuk yang menurun. Menurut dia, tidak mungkin penemuan koridor itu akan mengarah pada penemuan besar lainnya di dalam.

"Saya ragu apakah bagian itu akan mengarah pada sesuatu yang penting lainnya. Seperti banyak dari inovasi struktural di piramida, yang dikembangkan karena alasan pragmatis oleh pembangun makam Mesir. Mereka sering menjadi korban angan-angan oleh mereka yang mencari misteri piramida dan dengan demikian, sayangnya, sering menjadi subjek spekulasi liar di pers dan media," kata Clark yang tidak ikut terlibat dalam penelitian tersebut.

Saat ini, ada rencana menggunakan detektor muon yang lebih sensitif yang dapat mendeteksi artefak di koridor tersebut dan di ruang kosong yang lebih besar di atas galeri. Sebuah tim ilmiah multinasional telah mendapat persetujuan dari Kementerian Pariwisata dan Purbakala Mesir dan saat ini sedang berusaha mendapatkan pendanaan. Sumber: Live Science

Ikuti Ulasan-Ulasan Menarik Lainnya dari Penulis Klik di Sini
Image

- angkasa berdenyut dalam kehendak -