NASA Rilis Data dan Analisis Lengkap Gempa Turki dan Suriah
ANTARIKSA -- Pada 6 Februari 2023, Turki dan Suriah dilanda gempa bumi terkuat yang pernah melanda wilayah tersebut dalam 100 tahun terakhir. Pada 10 Februari, jumlah korban meninggal di kedua negara meningkat menjadi lebih dari 23.000 setelah gempa bermagnitudo 7,8 dan ratusan gempa susulan terjadi.
Badan Antariksa Amerika Serikat (NASA) telah merilis data pengamatan luar angkasa, udara, dan darat berikut analisisnya terkait dampak gempa tersebut. Berikut ini adalah penjelasannya.
Gempa awal melanda di 150 mil dari perbatasan Turki-Suriah dan diikuti oleh gempa berkekuatan 7,5 skala Richter pada sembilan jam kemudian. Di Suriah, perang saudara telah memisahkan daerah yang dikuasai pemberontak dan daerah yang dikuasai pemerintah. Hal ini mempersulit para korban menerima bantuan penyelamat jiwa. Selain itu, banyak korban Suriah sudah menderita kemiskinan ekstrim dan kolera pada saat gempa terjadi, membuat upaya bantuan kemanusiaan sangat menantang. Saat ini, tim tanggap bencana berpacu melawan potensi badai salju untuk menyelamatkan korban yang selamat dari puing-puing sebelum kondisi beku itu tiba.
Area program Earth Applied Sciences Disasters NASA berkoordinasi dengan pemangku kepentingan, termasuk Departemen Luar Negeri AS, Badan Pembangunan Internasional AS (USAID), Komisi Keamanan Seismik California, Program Pengurangan Bahaya Gempa Bumi Nasional Survei Geologi AS (USGS), Tim Rubicon dan World Central Kitchen (WCK), menyediakan peta, data, dan keahlian ilmiah untuk membantu upaya respons dan penilaian risiko yang berkelanjutan. Kekhawatiran utama termasuk kerusakan jaringan listrik, jalan yang diblokir, dan bandara yang rusak.
Di sisi lain, Tim Bencana NASA berpartisipasi dalam telepon koordinasi reguler yang diselenggarakan oleh USAID. Badan itu mengerahkan Tim Penanggulangan Bantuan Bencana (DART) untuk memimpin upaya tanggapan pemerintah AS dalam mendukung Pemerintah Turki. Tim Bencana NASA menerbitkan peta dan data untuk mendukung upaya tersebut di Portal Pemetaan Bencana yang terbuka secara publik.
Penjelasan peta:
Peta proksi kerusakan wilayah di Turki yang terkena dampak gempa bumi, termasuk Kota Turkoglu, Kahramanmaras, dan Nurdagi. Piksel merah tua menunjukkan area yang cenderung mengalami kerusakan parah pada bangunan, rumah, dan infrastruktur atau perubahan lanskap, sementara area oranye dan kuning mengalami kerusakan sedang atau sebagian. Setiap piksel berukuran sekitar 30 meter. Peta-peta ini dapat digunakan sebagai panduan untuk mengidentifikasi area yang rusak, tetapi mungkin kurang dapat diandalkan untuk area bervegetasi. Kredit: Earth Observatory of Singapore Remote Sensing Lab, dengan data ALOS-2 disediakan Japan Aerospace Exploration Agency/JAXA
Tutupan awan awalnya mempersulit sensor satelit optik mengamati wilayah tersebut untuk penilaian kerusakan, tetapi pada 8 Februari atau dua hari setelah gempa, satelit Advanced Land Observing Satellite-2 (ALOS-2) JAXA mengumpulkan pengamatan radar bukaan sintetis (SAR) yang dapat melihat menembus awan. Hal ini memungkinkan pembuatan peta proksi kerusakan (DPM) yang menunjukkan perkiraan kerusakan bangunan dan infrastruktur. Earth Observatory of Singapore - Remote Sensing Lab membuat peta proksi kerusakan yang menggambarkan perubahan lanskap dan mencirikan potensi lokasi, luas, dan tingkat keparahan kerusakan setelah peristiwa tersebut. Mereka bekerja sama dengan Jet Propulsion Laboratory NASA.
Sampai ke pemerintah Turki...