Instrumen NASA di ISS Temukan 750 Sumber Gas Rumah Kaca di Bumi
ANTARIKSA -- Semakin banyak kita belajar tentang iklim, semakin siap kita mengatasi faktor-faktor yang merugikan. Terbaru, instrumen NASA di Stasiun Luar Angkasa Internasional (ISS) mengidentifikasi lebih dari 750 sumber emisi gas rumah kaca di bumi, termasuk sumber metana dari tempat pembuangan sampah, lokasi pertanian, dan fasilitas minyak dan gas.
Penemuan tersebut adalah kejutan karena bukan tujuan dari misi. Jadi, pada Juli 2022, NASA meluncurkan instrumen Investigasi Sumber Debu Mineral Permukaan Bumi (EMIT) untuk memetakan 10 mineral utama di wilayah paling kering di dunia. Ilmuwan ingin mengetahui bagaimana debu yang menumpuk di wilayah tersebut memengaruhi iklim.
Meskipun pendeteksian gas rumah kaca bukan bagian dari misi utama EMIT, spektrometer pencitraan di ISS itu terbukti memiliki kapasitas tersebut. Penelitian itu telah dipublikasikan di jurnal Science Advances pada 17 November 2023.
“Awalnya kami sedikit berhati-hati mengenai apa yang dapat dilakukan dengan instrumen tersebut. Ini melebihi ekspektasi kami," kata Andrew Thorpe, penulis utama makalah tersebut.
Baca Juga: Perubahan Iklim Mendorong Bumi ke Wilayah Asing yang tidak Layak Huni
Dari 750 sumber metana, EMIT mampu mengidentifikasi sumber besar yang mengeluarkan puluhan ribu pon metana per jam dan sumber kecil yang mengeluarkan ratusan pon metana per jam. Penemuan itu penting karena memberikan data akurat tentang penghasil emisi super.
Metana adalah gas rumah kaca yang sangat efektif, dalam arti yang buruk. Ia 80 kali lebih kuat dalam memerangkap panas dibandingkan karbon dioksida. Jadi, kemampuan untuk mengidentifikasi sumber-sumbernya bisa membantu para ilmuwan mengembangkan strategi untuk membatasi emisi yang merusak. Apalagi, emisi itu seringkali disebabkan oleh aktivitas manusia dan bertanggung jawab langsung atas krisis iklim.
Biasanya, instrumen pendeteksi metana dikirim melalui pesawat terbang. Dari ketinggian yang lebih rendah, instrumen itu cenderung lebih sensitif terhadap sumber metana dibandingkan EMIT di ISS. Namun penerbangan semacam itu hanya bisa mencakup area terbatas. Misi tersebut juga sering dianggap terlalu jauh, berisiko, dan mahal.
Baca Juga: Bahan Kimia Sampah Antariksa Mulai Mencemari Atmosfer, Mengancam Iklim Bumi
Meskipun misi NASA sering kali berfokus pada melihat ke luar kosmos, EMIT membuktikan bahwa penting juga untuk melihat planet kita sendiri dari luar angkasa. Sumber: Space.com