Pertahanan

Satelit Mata-mata Korea Utara Berhasil Mengorbit, Amerika Teriak PBB

Pemimpin Korea Utara Kim Jong Un selama pertemuannya dengan Presiden Rusia di Kosmodrom Vostochny di wilayah Amur pada 13 September 2023 Gambar: VLADIMIR SMIRNOV/POOL/AFP via Getty Images

ANTARIKSA -- Media pemerintah Korea Utara melaporkan bahwa negara tersebut telah berhasil menempatkan satelit mata-mata pertamanya ke orbit. Namun, keberhasilan itu membuat Amerika Serikat (AS) geram, seakan Korea Utara tidak memiliki hak atas langit luas seperti halnya mereka.

Menurut Space.com, berita tentang peluncuran satelit Korut tersiar ketika pejabat pemerintah Korea Selatan dan Jepang mengeluarkan peringatan adanya sebuah roket yang diluncurkan ke arah Jepang pada Selasa, 21 November 2023. Hal itu memicu peringatan berlindung di tempat bagi warga di seluruh pulau Okinawa. 

Scroll untuk membaca

Scroll untuk membaca

Kantor berita Reuters melaporkan, media negara Korea Utara, KCNA menulis, satelit Malligyong-1 memasuki orbit pada pukul 22.54 waktu setempat. “Peluncuran satelit pengintaian adalah hak sah (Korea Utara) untuk memperkuat kemampuan pertahanan diri,” tulis KCNA yang dikutip Reuters.

Amerika Serikat mengutuk peluncuran tersebut dan mendesak mitra dan sekutu internasionalnya untuk melakukan hal yang sama. AS mengklaim peluncuran tersebut melibatkan teknologi yang mendukung program rudal balistik antarbenua. 

Baca Juga: Kenapa AS Harus Marah Ketika Korut Meluncurkan Satelit Militer?

"Peluncuran tersebut merupakan pelanggaran terang-terangan terhadap beberapa resolusi Dewan Keamanan PBB, meningkatkan ketegangan, dan berisiko mengganggu stabilitas situasi keamanan di kawasan dan sekitarnya," kata Gedung Putih dalam sebuah pernyataan.

Jika benar, peluncuran tersebut menandai upaya ketiga Korea Utara dalam beberapa bulan terakhir untuk menempatkan satelit mata-mata pertamanya di orbit. Dua percobaan pertama gagal.

Menyusul dua peluncuran yang gagal tersebut, pemimpin Korea Utara Kim Jong Un bertemu dengan Presiden Rusia Vladimir Putin. Mereka membahas bagaimana kedua negara bisa bekerja sama dalam upaya penerbangan luar angkasa, termasuk berbagi teknologi roket.

Sebuah laporan menyatakan, Korea Utara berencana meluncurkan lebih lanjut satelit pengawasan tambahan yang dimaksudkan untuk membantu mengawasi Korea Selatan, saingannya dalam konflik militer selama hampir 80 tahun. Sementara itu, Korea Selatan dilaporkan berencana mengirim satelit mata-mata pertamanya ke orbit pada November ini dengan roket SpaceX Falcon 9 yang diluncurkan dari Pangkalan Angkatan Luar Angkasa Vandenberg.

Baca Juga: Peperangan Antariksa, Startup Kini Memperkuat Teknologi Militer AS

Tentu saja, AS tidak menyatakan keberatannya soal rencana Korsel tersebut. Sumber: Space.com/Reuters

 

Ikuti Ulasan-Ulasan Menarik Lainnya dari Penulis Klik di Sini
Image

- angkasa berdenyut dalam kehendak -