Matahari Kembali Meledakan Suar Kelas X yang Menghantam Bumi
ANTARIKSA -- Para ilmuwan melihat jilatan api matahari yang meletus dari dasar matahari pada Kamis, 28 Maret 2024, menggunakan satelit dari National Oceanic and Atmospheric Administration (NOAA). Suar yang mencapai puncaknya pada pukul 16.56 EST, dikategorikan sebagai suar X1.1.
Suar kelas X adalah jenis ledakan paling kuat yang bisa dihasilkan matahari. Menurut Space Weather, ledakan tersebut sangat dahsyat hingga mengionisasi bagian atas atmosfer bumi, mengakibatkan padamnya radio gelombang pendek di Samudera Pasifik.
Ledakan matahari itu juga disertai dengan semburan plasma yang sangat besar yang dikenal sebagai coronal mass ejection (CME). Para ilmuwan NOAA awalnya khawatir CME akan bertabrakan dengan Bumi, yang berpotensi mengakibatkan badai geomagnetik yang dapat berdampak pada satelit, komunikasi radio, dan infrastruktur lainnya. Namun, pada Jumat, 29 Maret kemarin, badan tersebut mengumumkan ledakan tersebut kemungkinan besar tidak mengenai Bumi.
Suar matahari adalah ledakan besar yang terjadi di permukaan matahari ketika garis medan magnet yang terpelintir tiba-tiba putus, dan memancarkan semburan besar radiasi elektromagnetik.
Baca Juga: Siaga, Bumi Baru Dihantam Radiasi Ledakan Matahari Kelas X Ganda dan Terancam Badai Geomagnetik
Peristiwa matahari ini terjadi setelah suar kelas X ganda yang terjadi Senin (25 Maret), memicu badai geomagnetik paling kuat di planet kita dalam enam tahun terakhir. Tak hanya itu, peristiwa unik tersebut terdiri dari dua ledakan simultan yang disebut jilatan api matahari simpatik.
Aktivitas ekstrem matahari secara berturut-turut membuat para ilmuwan menduga matahari telah memasuki era ledakan aktivitas puncaknya, yang dikenal sebagai solar maksimum. Namun, peneliti harus menunggu hingga matahari tenang untuk mengetahui secara pasti lonjakannya telah berakhir.
Semburan api kelas X paling sering terjadi pada saat matahari maksimum, yang merupakan bagian dari siklus matahari 11 tahun matahari. Selama 2024, tujuh suar kelas X, termasuk yang terbaru, telah meledak dari Matahari. Jumlah itu sudah mencapai setengah dari jumlah suar yang mencapai Bumi pada tahun 2023.