6 Peristiwa Luar Biasa di Dunia Sains yang Wajib Dinantikan di 2024, Gerhana Matahari Hingga Misi ke Bulan Jupiter
ANTARIKSA -- Tahun 2024 akan dipenuhi dengan misi dan peristiwa sains mulai dari gerhana matahari hingga penggunaan baru teknologi-teknologi yang keren.
Akan ada observatorium baru yang akan beroperasi. Observatorium ini akan memindai langit. Misi lain termasuk Europa Clipper milik NASA untuk menyelidiki potensi kehidupan di Europa, bulan-nya planet Jupiter.
Berikut adalah 12 acara dan misi sains yang patut dicatat dan dinanti-nantikan:
Gerhana Matahari 8 April
Pada 8 April 2024, gerhana matahari akan menggelapkan langit selama 4 menit dan 27 detik di beberapa bagian Amerika Utara. Di jalur totalitas, pengamat dapat melihat 'cincin api' matahari ketika Bulan menghalangi pandangan kita.
Setelah gerhana matahari tahun ini, gerhana matahari total berikutnya yang melintasi sebagian besar AS tidak akan terjadi hingga 23 Agustus 2044.
Observatorium Vera C. Rubin akan mulai berfungsi
Beberapa observatorium bumi terkuat akan mulai beroperasi tahun ini. Observatorium Vera C. Rubin yang telah dinantikan lama di Cerro Pachón, Chili, dijadwalkan mulai melakukan pengamatan pada 11 Desember 2024.
Fasilitas ini akan mengamati langit Belahan Bumi Selatan selama sepuluh tahun dengan kamera 3200 megapiksel. Ini merupakan bagian dari Legacy Survey of Space and Time. Setiap malam akan menghasilkan 20 terabyte data.
Dengan menggunakan data ini, ahli astrofisika akan membuat peta Galaksi Bima Sakti, mempelajari objek-objek yang melintas di langit, dan lebih memahami materi gelap dan energi. Semua data akan mudah diakses secara online.
Misi Europa Clipper NASA akan Diluncurkan pada Musim Gugur
Misi Europa Clipper akan menjelajahi apa yang ada di bawah salah satu bulan Jupiter yakni Europa. Ilmuwan menduga bahwa Europa menyembunyikan samudra besar di bawah lapisan beku.
Europa menarik perhatian ilmuwan karena adanya bukti air dan beberapa blok bangunan kimia kehidupan seperti sulfur, karbon, oksigen, nitrogen, fosfor, dan hidrogen. Selain itu, diduga bahwa tarikan Jupiter pada Europa menyebabkan cukup energi di dalam Bulan untuk menghangatkannya.
Peringatan 55 Tahun Sejak Misi Apollo 11
Pada tahun 2024, akan genap 55 tahun sejak astronot Apollo 11 menjejakkan kaki mereka di Bulan. Pada 24 Juli 1969, astronot NASA Neil Armstrong dan Buzz Aldrin menjadi manusia pertama yang menginjakkan kaki di Bulan. Keduanya mengumpulkan sampel bulan selama misi ini dan menghabiskan sekitar 21 jam 36 menit di Bulan.
Badan Antariksa Eropa Akan Meluncurkan Misi Hera, Misi Pertahanan Planet
Badan Antariksa Eropa akan meluncurkan misi Hera pada Oktober 2024. Misi ini akan fokus pada analisis hasil dari Misi Dart NASA, di mana misi itu menabrakkan wahana antariksa ke asteroid untuk mengubah jalur asteroid tersebut.
Secara keseluruhan, misi Hera bertujuan untuk mengumpulkan lebih banyak data tentang cara terbaik melindungi Bumi dari asteroid liar dan memahami lebih banyak tentang pembentukan sistem tata surya.
Eropa akan Mengaktifkan JUPITER, Superkomputer Pertama di Eropa
Pada tahun 2024, Eropa akan mulai menginstal sistem superkomputer JUPITER. Komputer ini dirancang untuk menangani aplikasi kecerdasan buatan untuk digunakan dalam bidang sains dan industri. Superkomputer ini dapat menyelesaikan satu miliar miliar perhitungan per detik.
Untuk menyamai kecepatan JUPITER, setiap orang di Bumi harus menyelesaikan satu perhitungan per detik selama lebih dari empat tahun.
Superkomputer ini akan tersedia untuk komunitas ilmiah, berbagai industri, dan masyarakat Eropa. Superkomputer digunakan untuk menguji model matematika untuk cuaca, pertanyaan astronomi, reaktor nuklir dan senjata, serta senyawa kimia untuk obat-obatan baru.
JUPITER akan berlokasi di Institut Riset Forschungszentrum Jülich di Jerman.