Pesawat Canggih Jepang Masih Mengitari Bulan, Catat Jadwal Pendaratannya
ANTARIKSA -- Bukan Jepang namanya jika tidak berkeras hati. Negeri matahari terbit itu tetap ingin membuat sejarah eksplorasi bulannya sendiri sesegera mungkin.
Pernah gagal mendaratkan pesawat dan penjelajah bulan tahun ini tidak membuat Jepang berhenti. Jadwal pendaratan baru telah ditetapkan pada pertengahan bulan depan.
Badan Eksplorasi Dirgantara Jepang (JAXA) mengumumkan pada Selasa, 5 Desember 2023, bahwa mereka menargetkan 19 Januari untuk pendaratan tersebut. Penjelajah akan mendarat dari pesawat ruang angkasa robotik SLIM (Pendarat Cerdas untuk Investigasi Bulan).
Rencana yang baru terungkap ini menyerukan agar SLIM mulai turun menuju bulan pada 19 Januari sekitar pukul 10.00 am EST atau 22.00 pm WIB. Touchdown, yang akan menandai pendaratan halus pertama di bulan untuk pesawat ruang angkasa Jepang dijadwalkan sekitar 20 menit kemudian.
Baca Juga: Pesawat Hakuto-R Jepang Hilang Kontak Saat Mendarat di Bulan
Pesawat luar angkasa SLIM sepanjang 2,7 meter diluncurkan di atas roket H-2A Jepang bersama teleskop luar angkasa sinar-X yang disebut XRISM pada 6 September 2023. XRISM dikerahkan ke orbit rendah Bumi, sementara SLIM melanjutkan perjalanan ke bulan dengan caranya.
Jika semuanya berjalan lancar, SLIM akan memasuki orbit bulan pada 25 Desember 2023. Kemudian, menghabiskan hampir satu bulan untuk mempersiapkan upaya pendaratannya, dan mendemonstrasikan teknologi.
Jika berhasil, Jepang akan menjadi negara kelima yang melakukan misi ke bulan, setelah Uni Soviet, Amerika Serikat, Cina, dan India. Pendaratan itu juga bisa membuka pintu bagi eksplorasi yang lebih ambisius di kemudian hari.
“SLIM bertujuan mencapai pendaratan tepat dengan akurasi kurang dari 100 meter,” kata pejabat JAXA.
Pejabat itu menambahkan, yang dilakukan SLIM adalah demo pendaratan dengan presisi tinggi. Hal itu belum pernah terjadi sebelumnya pada benda gravitasi seperti bulan. "Hasilnya diharapkan berkontribusi pada program seperti eksplorasi ruang angkasa internasional yang saat ini sedang dipelajari,” kata dia.
Baca Juga: Sebelum Hilang di Bulan, Hakuto-R Memotret Indonesia Saat Gerhana Matahari Hibrida
SLIM juga membawa dua miniprobe, yang keduanya akan dikerahkan ke permukaan bulan setelah mendarat. Duo robot akan memotret lokasi pendaratan, membantu tim SLIM memantau status kapal induk dan menyediakan sistem komunikasi independen langsung dengan Bumi.
Uji coba pendaratan SLIM di bulan bukanlah yang pertama bagi pesawat ruang angkasa Jepang. Pesawat antariksa swasta telah melakukannya awal tahun ini. Namun gagal.
Pendarat tersebut adalah pesawat ruang angkasa Hakuto-R, yang dibangun oleh perusahaan ispace yang berbasis di Tokyo. Hakuto yang seperti Ninja berhasil mencapai orbit bulan, namun ia hilang dalam proses pendaratan.
Beberapa saat kemudian, jasad Hakuto ditemukan dengan kondisi mengenaskan. Ternyata, dia jatuh karena bingung dengan tepi kawah bulan saat mendarat. Sumber: Space.com