Ini Temuan Penjelajah Milik China Saat Jalankan Misi di Mars
ANTARIKSA -- Misi penjelajah Zhurong ke planet Mars telah berakhir. Zhurong adalah robot penjelajah milik China yang menjalankan misi untuk menyelidiki seputar Planet Merah tersebut.
Meski misinya sudah berakhir, namun wahana itu masih mengirimkan data-data ke Bumi. Penjelajahan Zhurong dimulai pada Mei 2021 dan selama 357 hari (347 sol Mars).
Dilansir dari EarthSky, penjelajah tersebut menjelajahi lokasi pendaratannya di Utopia Planitia, cekungan tumbukan terbesar di Mars. Dalam makalah baru yang diterbitkan pada 23 November 2023, para peneliti China mengatakan bahwa Zhurong menemukan irisan berbentuk poligon yang tidak beraturan.
Poligon ini merupakan gumpalan yang terbuat dari tanah berpasir dan es Mars, dengan tiga atau lebih sisi lurus. Zhurong menggunakan radarnya untuk mendeteksi gumpalan berbentuk geometris, yang mungkin disebabkan oleh siklus beku-cair di Mars.
Utopia Planitia adalah situs bersejarah di Mars. Di sinilah salah satu dari dua pendarat Mars pertama yakni Viking 2 milik Badan Antariksa Amerika (NASA) pertama kali mendarat pada tahun 1976.
Poligon di bawah permukaan Mars
Poligon di bawah permukaan adalah hal biasa di Mars. Poligon juga ditemukan di Bumi. Namun, poligon belum pernah ditemukan di Utopia Planitia sampai sekarang.
Selama menjalankan misinya, Zhurong melakukan perjalanan sekitar 1,2 km selama misinya. Sepanjang rutenya, penjelajah menggunakan radarnya untuk mempelajari bawah permukaan planet. Zhurong menemukan poligon sekitar 35 meter di bawah permukaan tanah.
Secara keseluruhan, Zhurong mendeteksi 16 poligon dalam jarak yang telah ditempuhnya. Hal ini menunjukkan bahwa poligon kemungkinan besar tersebar luas di seluruh Utopia Planitia.
Penjelajah Zhurong merupakan bagian dari misi Tianwen-1. Zhurong mendarat di bagian selatan Utopia Planitia pada tanggal 15 Mei 2021.
Perkiraan masa pakainya adalah 90 sol (hari di Mars). Penjelajah bertenaga surya tersebut telah berhibernasi selama musim dingin yang keras di Mars, sejak Mei 2022. Tim misi memperkirakan penjelajah tersebut akan bisa beroperasi lagi setelah itu, namun ternyata tidak bisa.
China kini juga berencana meluncurkan misi pengembalian sampel ke Mars pada tahun 2028. Utopia Planitia mungkin juga menjadi target misi tersebut, namun hal tersebut belum dapat dikonfirmasi.