ESA Kirim Rosalind Franklin ke Permukaan Mars pada September 2022

ANTARIKSA — Badan Antariksa Eropa (ESA) memastikan jadwal peluncuran misi ExoMars pada bulan September 2022. Jadwal ini adalah revisi dari kegagalan peluncuran pada tahun 2020 karena masalah parasut dan serangan pandemi Covid-19.
Pada Selasa, 18 Januari lalu, ESA menjelaskan persiapan misi yang akan mendaratkan penjelajah bernama Rosalind Franklin di permukaan Mars. Peluncuran dilakukan dengan roket Proton dari Baikonur Cosmodrome di Kazakhstan antara 20 September dan 1 Oktober 2022. Wahana penjelajah dan platform permukaan Kazachok, yang disediakan oleh Roscosmos, akan mendarat di wilayah Oxia Planum Mars pada Juni 2023.
Misi ExoMars awalnya dijadwalkan meluncur pada pertengahan 2020. Namun, masalah parasut yang akan memperlambat pesawat ruang angkasa di atmosfer Mars, serta komplikasi yang disebabkan oleh awal pandemi Covid-19, membuat ESA menunda peluncuran pada Maret 2020.
ESA mengaku telah memecahkan masalah parasut setelah sejumlah bantuan dari NASA. Pada bulan Desember, ESA melakukan tes ketinggian parasut di Oregon. Mereka berhasil melepas dua parasut pendarat versi berbeda yang lebih besar, dengan diameter 35 meter.
Sementara, wahana penjelajah yang diberi nama Rosalind Franklin telah menyelesaikan serangkaian tes. ESA memastikan wahana tersebut siap bekerja di Mars.
“Rover sudah siap, dan bersama dengan keberhasilan uji jatuh baru-baru ini untuk parasut, kami yakin tepat waktu untuk tanggal peluncuran September,” kata Pietro Baglioni, pemimpin tim rover ESA ExoMars, dilansir Space.com pada Jumat, 21 Januari 2022.
Pada konferensi pers di hari yang sama, Direktur Jenderal ESA, Josef Aschbacher juga mengungkapkan keyakinannya tentang misi ExoMars. "Ini berjalan sangat baik," katanya. “Kami berada di jalur yang bagus dengan margin jadwal peluncuran positif yang kecil.”
Persiapan itu, kata para pejabat, termasuk memperbaiki elektronik pada modul penurunan pesawat ruang angkasa. “Ini mengontrol mesin pengereman utama untuk pendaratan terakhir di permukaan planet merah, dan itu salah satu elemen yang menyebabkan penundaan peluncuran pada tahun 2020,” kata David Parker, direktur eksplorasi ruang angkasa manusia dan robot di ESA.
Masalah politik
Salah satu faktor yang dapat memperumit rencana peluncuran adalah meningkatnya ketegangan geopolitik antara Rusia dan Barat. Dikhawatirkan Rusia sedang bersiap untuk menyerang Ukraina. Aschbacher berharap itu tidak akan memengaruhi kerja sama dengan Rusia di luar angkasa, termasuk peluncuran ExoMars.
"Apa yang terjadi secara politik di lapangan tidak akan mengubah rencana peluncuran," katanya.
