Pesawat Terbesar Dunia, Roc Menguji Pesawat Hipersonik Talon-A (Video)
ANTARIKSA -- Pesawat terbesar di dunia mengudara dengan muatan jenis baru di bawah sayapnya yang luas. Pesawat pengangkut Roc milik Stratolaunch melakukan penerbangan captive-carry pertamanya dengan pesawat uji hipersonik bertenaga dan berbahan bakar pada Ahad, 3 Desember 2023.
Tujuan utama penerbangannya adalah mengevaluasi sistem propulsi pesawat hipersonik. Ini adalah kendaraan pertama dari robot Talon-A milik Stratolaunch, yang dikenal sebagai TA-1. Selain itu, misi itu untuk melihat bagaimana perilakunya saat dibawa dalam penerbangan.
“Sistem propulsi Talon-A mendukung mesin roket berbahan bakar cair yang memberikan daya dorong yang dibutuhkan Talon-A untuk mencapai kecepatan hipersonik,” kata CEO Stratolaunch, Zachary Krevor dalam sebuah pernyataan pada Ahad.
Krevor mengatakan, pihaknya telah melakukan beberapa uji darat yang berhasil mengisi bahan bakar dan menyalakan sistem. Namun, perusahaan perlu mengevaluasi bagaimana kinerja sistem di lingkungan penerbangan sebenarnya, sebelum diluncurkan.
Baca Juga: NASA Pamer Jet Supersonik X-59, Bakal Kalahkan Kecepatan Cahaya tanpa Masalah
“Hasil awal dari penerbangan hari (Ahad) ini menunjukkan bahwa sistem telah bekerja sesuai prediksi, dan kami akan menentukan langkah selanjutnya sambil menunggu tinjauan data lengkap dari pengujian tersebut.”
Keterangan video: Pada 13 Mei 2023, tim Stratolaunch menyelesaikan penerbangan kesebelas Roc dan pemisahan pertama kendaraan Talon-A, TA-0.
Penerbangan Ahad merupakan yang ke-12 secara keseluruhan bagi Roc yang memiliki lebar sayap 117 meter. Pesawat besar dengan badan ganda itu terakhir kali terbang pada Mei lalu, ketika melakukan uji jatuh pertama dengan prototipe Talon.
Roc bertahan di udara selama tiga jam 22 menit pada Ahad. TA-1 tetap melekat pada pesawat pengangkutnya mulai dari lepas landas hingga mendarat.
"Penerbangan tersebut mewakili langkah maju yang signifikan dalam tujuan jangka pendek perusahaan untuk menyelesaikan penerbangan bertenaga dengan kendaraan Talon-A,” kata perwakilan Stratolaunch.
Stratolaunch didirikan Paul Allen dari Microsoft pada tahun 2011. Tujuan awalnya, meluncurkan roket dari ketinggian atmosfer bumi, sama seperti Virgin Galactic mengirim wisatawan ke udara menggunakan pesawat pengangkut WhiteKnightTwo dan pesawat luar angkasa VSS Unity.
Namun pada 2019, setahun setelah kematian Allen, fokus perusahaan bergeser. Kini mereka bermaksud menggunakan Roc sebagai platform untuk penelitian dan pengembangan hipersonik. Kendaraan hipersonik adalah pesawat yang mampu bermanuver dan terbang setidaknya lima kali lebih cepat dari kecepatan suara.
Baca Juga: Space Force AS Melacak Semua Pesawat dan Satelit yang Dicurigai
Pesawat Talon-A yang bisa digunakan kembali akan menjadi lini kendaraan hipersonik pertama Stratolaunch, meskipun kendaraan lain akan segera hadir. Perusahaan itu telah menunjukan prototipe pesawat lain, Talon+ dan kapsul luar angkasa.
Stratolaunch telah menandatangani beberapa pelanggan untuk layanan hipersoniknya. Pekan lalu misalnya, perusahaan mengumumkan mereka telah menandatangani kontrak dengan Leidos, kontraktor utama untuk Multiservice Advanced Capability Test Bed (MACH-TB) Angkatan Laut AS. Kesepakatan itu mendanai lima penerbangan hipersonik dengan kendaraan Talon-A. Sumber: Space.com