News

Hari Ini, Solar Orbiter ESA Memotret Matahari dari Jarak Paling Dekat

Pesawat ruang angkasa European Solar Orbiter mengambil gambar matahari yang paling dekat. Gambar: Badan Antariksa Eropa (ESA)
Pesawat ruang angkasa European Solar Orbiter mengambil gambar matahari yang paling dekat. Gambar: Badan Antariksa Eropa (ESA)

ANTARIKSA -- Pesawat ruang angkasa Solar Orbiter milik Badan Antariksa Eropa (ESA) melakukan perjalanan terdekatnya dengan matahari pada Sabtu, 26 Maret 2022, melewati sekitar sepertiga jarak matahari-Bumi. Ilmuwan mengharapkan beberapa gambar pemecah rekor baru akan segera menyusul dari pesawat antariksa itu.

Misi Eropa yang berani (dengan kontribusi dari NASA), akan melihat matahari dari jarak hanya 30 juta mil (48,3 juta km) pada Sabtu pagi pukul 07.50 EDT atau pukul 18.30 WIB. Melakukan itu, Solar Orbiter diatur untuk memecahkan rekor sebelumnya untuk gambar terdekat dari matahari yang pernah diambil.

Sementara, Parker Solar Probe NASA menyelam puluhan juta km lebih dekat ke permukaan matahari. Bahkan, pada tahun 2025, Parker Solar akan menyentuh Matahari pada jarak hanya 6 juta kilometer. Namun, lingkungan yang dihadapinya sangat panas sehingga tidak dapat membawa kamera menghadap matahari. Oleh karena itu, pekerjaan fotografer close-up matahari hanya dapat dilakukan Solar Orbiter ESA.

Scroll untuk membaca

Scroll untuk membaca

Pada Kamis, 24 Maret, ESA merilis gambar yang diambil oleh pesawat antariksa itu dua pekan sebelumnya. Saat itu, Solar Orbiter berada persis setengah jarak antara matahari dan Bumi, (47,8 juta mil atau 77 juta km). Ia sedang menuju titik terdekat dalam bentuk elipsnya mengorbit di sekitar bintang, perihelion.

Sejak peluncuran Solar Orbiter pada Februari 2020, tim kontrol darat secara bertahap memperketat orbit pesawat antariksa di sekitar matahari. Karena itu, pendekatan terdekat sebelumnya terjadi lebih jauh dari matahari, sekitar setengah jarak matahari-Bumi. Perihelion ke depan akan melihat Solar Orbiter menyelam sedikit lebih dekat, hingga 26 juta mil (42 juta km) jauhnya dari permukaan matahari.

Sepuluh instrumen Solar Orbiter menggunakan pendekatan pada hari Sabtu untuk mengambil serangkaian gambar rinci atmosfer matahari. Mereka juga mengukur medan magnet serta angin matahari yang dipancarkan oleh bintang saat menerpa pesawat antariksa itu.

Para ilmuwan tidak sabar menunggu hasilnya. Mereka sangat ingin melihat datanya. Gambar yang diambil selama pendekatan pertama Solar Orbiter ke matahari pada Juni 2020 mengungkapkan semburan api mini yang dijuluki api unggun, sebuah gambar yang belum pernah terlihat sebelumnya.

"Api unggun itu adalah versi kecil dari jilatan api matahari yang dapat kita amati dari Bumi, (api unggun) jutaan atau miliaran kali lebih kecil (dari jilatan api)," kata David Berghmans, fisikawan luar angkasa di Royal Observatory of Belgium. Ia juga adalah peneliti utama instrumen Extreme Ultraviolet Imager.

Berghmans mencatat, matahari dalam periode tenang siklus 11 tahun aktivitasnya, memiliki lebih banyak energi daripada yang terlihat. "Matahari mungkin terlihat sepi pada pandangan pertama," kata dia, "Tetapi ketika kita melihat secara detail, kita dapat melihat suar mini itu ke (bagian) mana pun kita melihat."

Matahari sedang aktif dengan peningkatan aktivitas yang signifikan dalam beberapa waktu terakhir. Kemungkinan, gambar yang akan dikirim Solar Orbiter akan menjadi tontonan yang lebih hidup daripada gambar tahun 2020.

Sumber: Space.com

Ikuti Ulasan-Ulasan Menarik Lainnya dari Penulis Klik di Sini
Image

- angkasa berdenyut dalam kehendak -