Hari Perempuan, Wanita Pertama China di Stasiun Antariksa Mengirim Pesan dari Orbit

ANTARIKSA -- Astronot Shenzhou 13, Wang Yaping adalah wanita kedua asal China yang berada di luar angkasa. Namun, ia menjadi wanita pertama di stasiun luar angkasa Tiangong milik negara itu.
Pada Selasa, 8 Maret 2022, Wang mengirimkan pesan ke Bumi untuk merayakan Hari Perempuan Internasional dari orbit. "Rekan-rekan wanita yang terhormat, halo, saya astronot China Wang Yaping. Saat ini saya sedang menjalankan misi enam bulan di stasiun luar angkasa China," kata Wang dalam pesan video dari modul Tianhe stasiun ruang angkasa Tiangong yang mengorbit.
"Saya mengucapkan selamat Hari Perempuan Internasional kepada semua rekan perempuan saya di seluruh dunia!"
"Saya ingin mengambil kesempatan ini untuk berterima kasih kepada setiap wanita atas pengabdian tanpa pamrih mereka. Saya juga berharap setiap wanita di luar sana dapat meraih bintang paling cemerlang dalam hidup dan mengejar karir yang kita cintai," kata Wang.
Wang Yaping menjadi astronot wanita kedua Badan Antariksa Nasional China (CNSA) yang mencapai luar angkasa pada tahun 2013, setahun setelah wanita pertama, Liu Yang membuat sejarah di Shenzhou 9. Wang telah berada di modul luar angkasa Tianhe sejak Oktober 2021. Dia akan kembali ke Bumi dengan Shenzhou 13 bersama dua rekannya, Zhang Zhigang dan Ye Guangfu pada pertengahan April. Pada November 2021, Wang menjadi wanita China pertama yang memulai aktivitas ekstravehicular, atau spacewalk.
Wang bukan satu-satunya wanita di luar angkasa pada Hari Perempuan Internasional tahun ini. Astronot NASA, Kayla Barron saat ini bekerja di Stasiun Luar Angkasa Internasional (ISS) sebagai bagian dari kru Ekspedisi 66 laboratorium yang mengorbit.
Barron diluncurkan ke ISS pada November 2021 bersama tiga awak untuk perjalanan enam bulan ke lab mengambang. Dia dan krunya akan kembali ke Bumi pada bulan April ini.
Wang dan Barron adalah dua dari 10 orang yang saat ini tinggal di luar angkasa. Ada tiga astronot di stasiun luar angkasa Tiangong China dan tujuh di Stasiun Luar Angkasa Internasional, termasuk empat astronot NASA, dua kosmonot Rusia, dan satu astronot Eropa yang mewakili Jerman.
