Ilmuwan Temukan 7 Dark Comet, Objek Aneh Mirip Oumuamua yang Mengguncang Dunia Astronomi
ANTARIKSA -- Para astronom menemukan semakin banyak objek langit yang kini dinamakan 'dark comet. Dark comet adalah objek langit yang menyerupai asteroid tetapi bergerak seperti komet.
Penemuan pertama dark comet dilaporkan dua tahun lalu. Kini, astronom kembali mengungkapkan tujuh dark comet baru telah ditemukan. Penemuan ini menggandakan jumlah dark comet yang diketahui hingga total 14 objek.
Dalam studi terbaru, para peneliti mengidentifikasi bahwa dark comet terbagi dalam dua kelompok besar berdasarkan lokasi dan ukurannya. Dark comet yang besar berada di tata surya luar. Sementara dark comet yang kecil ditemukan di tata surya dalam. Penelitian ini dipublikasikan pada Senin, 9 Desember, di Proceedings of the National Academy of Sciences.
Awal Mula Misteri Dark Comet
Kehadiran dark comet pertama kali terdeteksi pada tahun 2016. Saat itu, para ilmuwan mengamati asteroid bernama 2003 RM yang menunjukkan pergeseran kecil dari orbitnya yang diprediksi. Pergeseran ini tidak dapat dijelaskan oleh efek gravitasi biasa seperti efek Yarkovsky.
“Ketika terjadi gangguan seperti ini, biasanya itu adalah komet yang memancarkan gas dari permukaannya,” kata Davide Farnocchia dari NASA Jet Propulsion Laboratory. “Namun, kami tidak menemukan tanda-tanda ekor komet. Objek ini terlihat seperti asteroid biasa, hanya titik cahaya. Ini membuat kami sangat bingung," kata dia, dilansir dari Phys.
Teka-teki ini semakin menarik ketika, pada tahun 2017, teleskop NASA mendeteksi ‘Oumuamua, objek luar tata surya pertama yang ditemukan manusia. Sebagai pengingat, pada tahun 2017, dunia astronomi digemparkan oleh kedatangan sebuah batu antariksa berbentuk cerutu yang diberi nama ‘Oumuamua.
Objek ini tercatat sebagai benda antarbintang pertama yang diketahui mengunjungi tata surya kita. Meski menyerupai asteroid, ‘Oumuamua menunjukkan pola pergerakan seperti komet. Hal ini semakin memperkuat teori bahwa ada jenis baru objek langit yang belum kita pahami sepenuhnya.
Dengan total 14 dark comet yang kini teridentifikasi, para ilmuwan berhasil membedakan dua kelompok berdasarkan karakteristik uniknya. Kelompok pertama adalah Dark Comet Luar, yang berada di tata surya luar dekat orbit planet-planet besar seperti Jupiter. Objek ini memiliki orbit yang sangat elips dan ukurannya relatif besar, mencapai ratusan meter.
Kelompok kedua adalah Dark Comet Dalam, yang berlokasi di tata surya dalam, dekat orbit planet seperti Bumi dan Mars. Objek ini memiliki orbit yang hampir melingkar sempurna dengan ukuran lebih kecil, hanya sekitar puluhan meter.
Dark comet jenis ini berlokasi di tata surya dalam, dekat orbit planet seperti Bumi dan Mars. Orbitnya hampir melingkar sempurna, dengan ukuran lebih kecil, sekitar puluhan meter.
Misteri yang Masih Belum Terjawab
Penemuan dark comet tidak hanya menjawab pertanyaan lama, tetapi juga memunculkan misteri baru. Dari mana asal dark comet? Apakah mereka mengandung es atau bahan organik lain? Dan apakah mungkin mereka membawa bahan-bahan yang memicu kehidupan di Bumi?
“Dark comet bisa menjadi sumber baru yang berkontribusi pada kelahiran kehidupan di Bumi,” ujar Darryl Seligman dari Michigan State University, penulis utama penelitian ini.
Penelitian lebih lanjut diharapkan dapat mengungkap peran dark comet dalam sejarah tata surya kita sekaligus membuka kemungkinan-kemungkinan baru dalam eksplorasi luar angkasa.