Mengintip Teknologi Teleskop Roman, Lebih Canggih Dibanding James Webb
ANTARIKSA -- Teleskop James Webb saat ini dikenal sebagai telekop paling kuat di dunia. Teknologi yang dimilikinya mampu menangkap gambar-gambar kosmos lebih detail dibandingkan teleskop luar angkasa Hubble yang telah beroperasi selama beberapa dekade.
Di masa depan, akan ada teleskop lain yang digadang-gadang mampu melihat alam semesta jauh lebih luas daripada Hubble atau James Webb. Teleskop itu adalah Nancy Grace Roman.
Sebuah simulasi baru dari jutaan galaksi telah menunjukkan betapa kuatnya teleskop Roman yang akan datang. Badan Antariksa Amerika (NASA) mengatakan bahwa teleskop akan memutar balik "jam kosmik".
Teleskop ini memungkinkan para astronom melihat ruang angkasa dengan cara yang belum pernah mereka lakukan sebelumnya. Teknologi yang dimilikinya akan membantu para ilmuwan memahami bagaimana alam semesta berevolusi dari lautan partikel padat menjadi kosmos yang kita lihat sekarang penuh dengan bintang dan galaksi.
Teleskop Roman dijadwalkan diluncurkan tidak lebih awal dari Mei 2027. Kekuatan Roman untuk merevolusi astronomi terletak pada kemampuan untuk menangkap wilayah ruang yang lebih luas dalam satu gambar.
Dalam sebuah gambar (dari kekuatan pengamatan yang ditingkatkan), simulasi menunjukkan bagaimana hanya dalam 63 hari teleskop Roman dapat mencitrakan sejumlah langit yang dibutuhkan Teleskop Luar Angkasa Hubble selama 85 tahun untuk ditangkap.
Manfaat Teleskop Roman akan terasa saat digabungkan dengan teleskop antariksa lain, dengan Hubble yang mampu melihat spektrum cahaya yang lebih luas dan Teleskop Antariksa James Webb (JWST) yang menawarkan observasi yang lebih dalam.
"Teleskop Luar Angkasa Hubble dan James Webb dioptimalkan untuk mempelajari objek astronomi secara mendalam dan dekat, jadi mereka seperti melihat alam semesta melalui lubang kecil," ucap Aaron Yung, ilmuwan di Pusat Penerbangan Luar Angkasa Goddard NASA di Greenbelt, Maryland, kata Aaron Yung, dilansir dari Space.
Dia mengatakan untuk memecahkan misteri kosmik pada skala terbesar, ilmuwan membutuhkan teleskop luar angkasa yang dapat memberikan pandangan yang jauh lebih besar. Itulah misi yang akan diemban teleskop Roman.
Simulasi yang dibuat oleh Yung dan tim menunjukkan petak langit berukuran 2 derajat persegi, setara dengan 10 kali ukuran bulan purnama di langit malam. Dalam petak ruang simulasi tersebut, lebih dari 5 juta galaksi terwakili.
Simulasi yang sama dapat memodelkan puluhan juta galaksi dalam waktu kurang dari satu hari. Ini adalah sesuatu yang akan memakan waktu bertahun-tahun dengan metode yang lebih konvensional.
Ketika Roman diluncurkan dan telah mencapai kondisi operasional, para peneliti dapat melakukan pengamatannya dan membandingkannya dengan simulasi. Hal ini membantu mereka mengungkap beberapa misteri terbesar di alam semesta.
Beberapa misteri yang akan diungkap termasuk menyelidiki sifat energi gelap dan materi gelap, zat yang hampir tidak terlihat sama sekali meskipun menyusun sekitar 85 persen materi di kosmos.