Sains

Mengapa Venus Paling Terang di Tata Surya?

Atmosfer Venus memerangkap panas dari matahari sebagai versi ekstrem dari efek rumah kaca yang menghangatkan Bumi. Suhu di Venus cukup panas untuk melelehkan timah. Gambar: ARTUR PLAWGO / PERPUSTAKAAN FOTO ILMU melalui Getty Images

ANTARIKSA -- Venus, planet kedua dari matahari, adalah planet terpanas dan paling terang di tata surya. Planet tipe terestrial (berbatu) yang bisa menghanguskan ini dinamai dewi cinta dan kecantikan Romawi. Karena itu, Venus merupakan satu-satunya planet tata surya yang dinamai menurut nama perempuan jika merujuk dari penamaan International Astronomical Union yang digunakan komunitas astronomi sebagai konvensi.

Venus mungkin dinamai dewa terindah Romawi (dan Yunani) karena ia bersinar paling terang di antara lima planet yang dikenal para astronom kuno. Namun, di negara dan kota Yunani kuno, Venus disebut Aphrodite.

Di zaman kuno, Venus sering dianggap sebagai dua bintang yang berbeda, bintang senja dan bintang pagi, yaitu bintang yang pertama kali muncul saat matahari terbenam dan matahari terbit. Dalam bahasa Latin Kristen, mereka masing-masing dikenal sebagai Vesper dan Lucifer. (Pada zaman Kristen, Lucifer, atau pembawa terang, dikenal sebagai nama Setan.

Scroll untuk membaca

Scroll untuk membaca

Namun, pengamatan lebih lanjut terhadap Venus di zaman antariksa menunjukkan lingkungan yang sangat mengerikan. Hal ini membuat Venus menjadi planet yang sangat sulit diamati dari dekat karena pesawat ruang angkasa tidak mampu bertahan lama di permukaannya.

Mengapa Venus disebut planet paling panas?

Penyebab Venus sangat panas adalah karena Matahari. Atmosfer Venus terus menerima radiasi matahari dalam jumlah besar sehingga perpindahan panasnya tidak terlalu efisien. Atmosfer di permukaan Venus adalah karbon dioksida yang dipanaskan dan diberi tekanan sehingga ia lebih menyerupai cairan panas daripada gas.

Sebagai gambaran panasnya Venus, jika Anda berdiri di permukaannya, bisa terbakar, meleleh, dan hancur. Bahkan, Venus mampu melehkan logam. "Perilaku aneh ini disebut 'super-kritis', dan di Venus, atmosfer yang mengalir di sekitar lanskap permukaan dan bebatuan adalah karbon dioksida superkritis, yang kurang dipahami," kata Dr James B Garvin, peneliti utama untuk misi Davinci di NASA Goddard.

Davinci adalah singkatan dari Deep Atmosphere Venus Investigation of Noble gas, Chemistry, and Imaging. Itu adalah usaha NASA untuk mengirim robot berani mati ke Venus. Mereka berharap dapat memperoleh data lebih akurat dengan menembus atmosfer beracun dan menjamah lebih intens permukaannya yang panas. Sumber: Space.com

Baca juga:

Venus Kini Berubah Seperti Neraka

6 Misteri Venus yang Diteliti Ilmuwan NASA

NASA akan Nekat Mendarat di Venus, Kembaran Bumi yang Jahat

 

Ikuti Ulasan-Ulasan Menarik Lainnya dari Penulis Klik di Sini
Image

- angkasa berdenyut dalam kehendak -