China Temukan Sumber Air di Bulan, Tersembunyi dalam Jumlah Besar
ANTARIKSA -- Bulan dipenuhi dengan manik-manik kaca sangat kecil yang telah terbentuk selama miliaran tahun. Sebab, tanah yang terlontar selama tumbukan asteroid dengan Bumi mendingin dan jatuh kembali ke permukaan bulan.
Analisis sampel bulan yang dikirim ke Bumi oleh wahana Chang'e-5 China kini mengungkapkan bahwa manik-manik itu mengandung banyak air. Kehadiran air di bulan bukanlah hal baru. Pengorbit bulan NASA menemukan bukti cairan pemberi kehidupan di dalam kawah kutub bulan yang tertutup secara permanen pada tahun 1990-an.
Pada tahun 2000-an, analisis ulang sampel dari misi Apollo pada akhir 1960-an dan 1970-an mendeteksi hidrogen di tanah bulan. Pada tahun 2020, teleskop inframerah SOFIA yang baru saja pensiun mengkonfirmasi bahwa ada air di bulan, bahkan di luar kawah gelap. Namun, asal dan perilaku air bulan masih belum jelas.
Meski begitu, manik-manik kaca yang ditemukan dalam regolit bulan seberat 61,1 ons yang dibawa ke planet kita oleh Chang'e-5 pada Desember 2020 memberikan bagian yang hilang dalam teka-teki tersebut.
Menurut para ilmuwan, miliaran tahun yang lalu, bulan kemungkinan besar benar-benar kering. Namun pukulan angin matahari selama ribuan tahun, aliran partikel bermuatan yang terus-menerus memancar dari matahari, menyebabkan pembentukan air di lapisan permukaan bulan.
Reaksi-reaksi itu terus berlangsung bahkan hingga hari ini karena atom hidrogen yang ada di angin matahari berikatan dengan molekul oksigen di regolith bulan dan membentuk molekul air. Sekarang, para ilmuwan mengetahui bahwa sebagian dari air ini menguap ketika lapisan atas bulan dihangatkan oleh sinar matahari. Kemudian, selama malam di bulan, permukaannya mengalami dehidrasi. Sumber rehidrasi ini, bagaimanapun, bukanlah angin matahari karena proses ini terjadi terlalu cepat.
Penelitian baru menunjukkan bahwa manik-manik kaca dapat berfungsi sebagai reservoir tersembunyi. Ia adalah jawaban dari mana air dilepaskan ke permukaan tanah yang kering selama malam bulan yang dingin dan gelap.
Studi baru juga menemukan lebih banyak air yang terkunci di manik-manik ini daripada yang diperkirakan sebelumnya. Selain itu, analisis menunjukkan, sejumlah besar cairan terakumulasi di dalam manik-manik tersebut dalam beberapa tahun dan dapat dilepaskan lebih cepat lagi.
Para peneliti memperkirakan ada hingga 600 triliun pon atau 270 triliun kilogram air yang terperangkap di 12 meter teratas permukaan bulan. Komposisi kimia air dalam manik-manik, konsisten dengan jenis yang dihasilkan dari interaksi dengan angin matahari, karena mengandung isotop hidrogen yang ada di matahari.
"Temuan ini menunjukkan bahwa kaca tumbukan di permukaan bulan dan benda tak berudara lainnya di tata surya mampu menyimpan air yang berasal dari angin matahari dan melepaskannya ke luar angkasa," kata Hu Sen, ilmuwan di Institut Geologi dan Geofisika dari Chinese Academy of Sciences. Hu juga adalah salah satu penulis makalah penelitian tersebut.
Para peneliti menduga manik-manik kaca dapat berfungsi sebagai sumber daya yang nyaman untuk ekstraksi air bagi manusia di masa depan. Selain itu, ia bisa menjadi bahan bakar roket di permukaan bulan untuk misi ke tujuan yang lebih jauh. Sumber: Space.com