SpaceX-NASA Menunda Peluncuran Astronot UAE ke ISS, Ada Apa?
ANTARIKSA -- Kita harus menunggu satu hari lebih lama untuk melihat misi astronot SpaceX berikutnya lepas landas. Misi yang membawa astronot Uni Emirat Arab, Sultan Al-Neyadi ke laboratorium yang mengorbit itu awalnya akan meluncur pada Ahad, 26 Februari 2023.
Namun, setelah tinjauan kesiapan penerbangan (FRR) yang panjang pada Selasa, 21 Februari, NASA dan SpaceX memutuskan untuk menunda peluncuran selama 24 jam.
Penerbangan misi empat orang ke Stasiun Luar Angkasa Internasional (ISS) yang dikenal sebagai Crew-6, telah dijadwalkan pada Senin, 27 Februari 2023. Baca: Astronot UEA Bertekad Puasa hingga Idul Fitri di Luar Angkasa
Roket SpaceX Falcon 9 akan meluncurkan kapsul Dragon Crew-6 Endeavour dari Pusat Antariksa Kennedy NASA di Florida pada pukul 1.45 EST atau 14.45 WIB pada Selasa, 28 Februari 2023. "Penambahan waktu, akan memungkinkan tim peluncuran untuk mengatasi beberapa masalah kecil dengan Endeavour dan Falcon 9," kata perwakilan SpaceX dan NASA selama pengarahan pasca-FRR pada Selasa malam.
"Misalnya, anggota tim ingin menganalisis lebih lanjut kinerja termal dari panel pod yang menutupi eksterior Endeavour," kata Steve Stich, manajer Program Kru Komersial NASA. Mereka juga ingin melihat komposit overwrapped pressure vessel (COPVs) di Falcon 9. Kemudian, botol helium yang berada di tangki oksigen cair roket.
"Kami telah memperhatikan bahwa ada pencampuran yang dilakukan di beberapa area pada liner, dan kami memiliki beberapa pengujian dan analisis untuk memastikan bahwa itu bagus untuk penerbangan," kata Stich tentang pekerjaan COPV.
Tim juga melihat potensi masalah pada Falcon 9 yang baru-baru ini meluncurkan sejumlah besar satelit internet Starlink SpaceX ke orbit. "Misi Starlink berhasil, tetapi ada sedikit bukti adanya pembakaran di salah satu ruang mesin roket itu,' kata Stich. Tim Crew-6 sedang memeriksa roket untuk memastikan kemungkinan masalah pembakaran bukanlah sesuatu yang perlu dikhawatirkan pada peluncuran astronot ke depan.
"Tahap pertama Falcon 9 yang meluncurkan kumpulan Starlink terbang untuk ke-12 kalinya, sedangkan Crew-6 akan menggunakan roket baru," kata Stich. Namun, merupakan praktik umum bagi SpaceX dan NASA untuk memeriksa data dari semua penerbangan Falcon 9 untuk menginformasikan analisis mereka sebelum misi yang membawa awak.
NASA dan SpaceX mengharapkan Endeavour dan tunggangan roketnya akan diizinkan lepas landas saat semua pemeriksaan selesai. "Saya tidak berpikir hal-hal itu akan menjadi perhatian untuk penerbangan awak, tetapi kami tidak menerima begitu saja. Kami ingin memastikan mereka benar-benar siap," kata Bill Gerstenmaier, wakil presiden pembangunan dan keandalan penerbangan di SpaceX.
Selain Sultan Al-Neyadi, Crew-6 akan mengirim astronot NASA Stephen Bowen dan Woody Hoburg, serta kosmonot Rusia Andrey Fedyaev ke ISS. Mereka akan tinggal di luar angkasa selama enam bulan. Al-Neyadi akan membuat sejarah sebagai astronot Arab pertama yang menerbangkan misi jangka panjang ke laboratorium yang mengorbit. Sumber: Space.com
Baca juga:
Tiga Astronot Arab akan Shalat Berjamaah di Stasiun Luar Angkasa
SpaceX akan Membawa Astronot Wanita Pertama Saudi Arabia ke Luar Angkasa
Prototipe Pemukiman Tiup di Bulan Dapat Menampung 32 Astronot
Kapsul Orion Artemis 1 NASA Sedang Bermanuver di Bulan, Begini Cara Menontonnya
Misi Artemis NASA, Astrolab Rilis Desain Kendaraan Astronot di Bulan