Apa Itu Zodiak? Sejarah dan Penampakannya di Langit
ANTARIKSA -- Tidak dapat dipungkiri, kebanyakan orang masih percaya terhadap astrologi peninggalan era kuno, meskipun pemahaman kita tentang kosmos terus berkembang. Orang percaya bahwa posisi bintang dan planet benar-benar berpengaruh terhadap kehidupannya sehari-hari dan bahkan dapat menentukan karakter setiap individu. Karena itu, tidak dapat disangkal pengaruh astrologi dalam masyarakat begitu besar.
Di jantung astrologi adalah zodiak, yaitu wilayah berbentuk sabuk di langit yang membentang kira-kira 8 derajat ke utara atau selatan dari jalur tampak matahari melalui langit dan 12 tanda astrologinya. Meskipun astrologi tampaknya ditentukan oleh pergerakan Bumi melalui ruang angkasa dan posisi objek astronomi di langit, astronomi dan astrologi adalah disiplin ilmu yang sangat berbeda.
Lalu, apa itu tanda zodiak?
Umumnya, penentuan tanda zodiak tampak sangat sederhana. Saat Bumi mengorbit mengelilingi matahari, bintang kita muncul di depan konstelasi yang berbeda , yaitu kumpulan bintang yang membentuk objek yang serupa dengan makhluk, biasanya hewan.
Tanda-tanda zodiak ini ada 12, yaitu Aries, Taurus, Gemini, Cancer, Leo, Virgo, Libra, Scorpio, Sagitarius, Capricorn, Aquarius, dan Pisces. Mereka masing-masing menempati 30 derajat pada lingkaran besar yang melambangkan jalur tahunan matahari melalui langit di depan rasi bintang , juga dikenal sebagai ekliptika.
Zodiak awalnya dikembangkan sekitar tahun 600 sebelum masehi (SM). Titik nolnya didefinisikan sebagai titik di mana ekliptika berpotongan dengan ekuator langit, lingkaran besar ekuator terestrial pada bola langit.
Persimpangan ini juga dikenal sebagai vernal equinox dan spring equinox di Belahan Bumi Utara karena dianggap sebagai hari pertama musim semi. Pada 2.200 tahun yang lalu, titik nol ini terjadi di Aries, oleh karena itu dinamakan titik pertama Aries.
Akibatnya, konstelasi Aries menempati 30 derajat pertama ekliptika; dari 30 hingga 60 derajat diambil oleh Taurus, dan Gemini diposisikan dari 60 hingga 90 derajat. Tanda-tanda astrologi zodiak lainnya dikategorikan dengan cara yang sama, masing-masing mengambil potongan ekliptika 30 derajatnya sendiri. Baca: Perubahan Zodiak dan Penjelasannya
Masalahnya adalah, para astrolog kuno ini tidak menyadari adanya 'goyangan' dalam gerakan Bumi yang akan mengganggu sistem penentuan zodiak mereka secara serius seiring berjalannya waktu. Bumi mengalami presesi, yaitu perubahan orientasi pada sumbu rotasinya. Sumber: Space.com
Baca juga: