Apa Itu Sampah Antariksa? Dari Puing Roket hingga Tabrakan Pesawat AS-Rusia
ANTARIKSA -- Lebih dari 27 ribu keping puing orbit atau sampah antariksa terlacak oleh sensor Jaringan Pengawasan Ruang Angkasa (SSN) global Departemen Pertahanan Amerika Serikat (DoD). Kebanyakan puing terlalu kecil untuk dilacak, tetapi cukup besar untuk mengancam penerbangan luar angkasa manusia dan misi robotik.
Karena sampah antariksa dan pesawat ruang angkasa bergerak dengan kecepatan yang sangat tinggi, sekitar 15.700 mph di orbit Bumi yang rendah, tabrakan keduanya tetap menimbulkan masalah besar. Semakin banyaknya jumlah sampah luar angkasa meningkatkan potensi bahaya bagi semua kendaraan, termasuk yang menuju Stasiun Luar Angkasa Internasional (ISS) dengan manusia di dalamnya, seperti Soyuz dan Crew Dragon SpaceX.
NASA menganggap serius ancaman tabrakan dengan puing luar angkasa dan memiliki seperangkat pedoman lama tentang cara menangani setiap potensi ancaman tabrakan. Pedoman ini, bagian dari kumpulan alat bantu pengambilan keputusan, menentukan kapan jarak sepotong puing kemungkinan menabrak sehingga diperlukan tindakan mengelak atau tindakan pencegahan lain untuk memastikan keselamatan kru.
Puing Orbital
Sampah antariksa meliputi meteoroid alami dan orbital buatan manusia. Meteoroid mengorbit di sekitar matahari, sementara sebagian besar puing buatan mengorbit di sekitar Bumi sehingga disebut puing orbital.
Puing orbit adalah objek buatan manusia yang mengorbit di sekitar Bumi dan tidak lagi memiliki fungsi yang berguna. Sampah antariksa tersebut termasuk pesawat ruang angkasa sisa pemakaian, tahapan kendaraan peluncuran yang ditinggalkan, puing terkait misi, dan puing fragmentasi. Baca: Jika Sampah Antariksa Menyerang ISS, Astronot NASA Harus Melarikan Diri
Merusak kapal ulang alik NASA...