Sains

Kirim Banyak Robot ke Bulan, Begini Tujuan Akhir China

Robot Yutu 2 China yang telah menjelajahi sisi jauh bulan sejak 2019. China kini sedang mengerjakan rover bulan baru yang akan lebih otonom dan sedikit lebih besar dari Yutu 2. Gambar: CNSA/CLEP
Robot Yutu 2 China yang telah menjelajahi sisi jauh bulan sejak 2019. China kini sedang mengerjakan rover bulan baru yang akan lebih otonom dan sedikit lebih besar dari Yutu 2. Gambar: CNSA/CLEP

ANTARIKSA -- China dilaporkan sedang mempersiapkan banyak misi yang menunjuk ke benda bulat yang mengambang terang di langit malam kita. Sebagai negara yang paling lengkap infrastruktur luar angkasanya, China akan mengirim lebih banyak robot penjelajah hingga menjelang akhir dekade ini, sebelum misi utama diluncurkan pada 2030.

Menurut Space.com, China sedang mengerjakan penjelajah bulan yang baru untuk misi 2026 ke kutub selatan bulan. Robot baru ini akan lebih besar dan otonom daripada Yutu 2 yang sedang menjelajahi sisi jauh bulan.

Misi Chang'e 7 pada 2026 adalah bagian dari fase baru eksplorasi bulan China. Mereka akan menargetkan kutub selatan dan sisi jauh bulan.

Scroll untuk membaca

Scroll untuk membaca

Chang'e 7 akan terdiri dari pengorbit, pendarat, penjelajah, dan detektor terbang kecil yang dapat bergerak ke kawah gelap untuk mencari bukti air es. Misi tersebut juga akan didukung oleh satelit pemancar komunikasi baru.

Robot penjelajah dalam misi ini akan dibangun berdasarkan penjelajah Yutu dan Yutu 2 bertenaga surya seberat sekitar 310 pon (140 kilogram). Kedua Yutu tersebut telah digunakan dalam misi pendaratan di bulan Chang'e 3 dan Chang'e 4 pada 2013 dan 2019. Meski begitu, robot baru akan akan memiliki perbedaan mendasar.

"Rover Chang'e 7 sedikit lebih besar daripada skala Chang'e 4. Itu dirancang untuk membawa instrumen yang berbeda, dan strukturnya kira-kira sama," kata Wakil Kepala Desainer Chang'e 7, Tang Yuhua, dari Lunar Exploration and Space Engineering Center of China kepada CCTV.

Menurut dia, Rover itu juga akan lebih mandiri dari sebelumnya. “Ini lebih cerdas. Penjelajah sebelumnya memiliki lebih banyak intervensi darat, dan sekarang perencanaan jalur akan lebih otonom,” kata Tang.

Penjelajah akan membawa kamera panorama dan radar penembus tanah seperti Yutu 2, tetapi akan memiliki magnetometer dan spektrometer raman, bukan spektrometer inframerah. Dia juga akan dilengkapi instrumen penganalisa atom energik netral yang disediakan oleh Swedia untuk misi Yutu 2.

Sebelum misi Chang'e 7, China akan mendaratkan misi Chang'e 6 sekitar akhir 2024. Misi ini akan mengumpulkan sampel dari sisi jauh bulan, di dalam Cekungan Kutub Selatan-Aitken. Pesawat ruang angkasa itu awalnya merupakan cadangan untuk misi Chang'e 5 pada 2020, yang mengumpulkan sampel dari sisi dekat bulan dan mengirimkannya ke Bumi.

Setelah Chang'e 7, China menjadwalkan peluncuran Chang'e 8 pada tahun 2028 dan dimaksudkan untuk menguji teknologi pencetakan 3D yang menggunakan sumber daya lokal bulan. Misi itu dirancang untuk mempersiapkan proyek bernama International Lunar Research Station (ILRS) pada tahun 2030-an.

ILRS awalnya akan berupa robot, tetapi akan menampung astronot untuk masa tinggal jangka panjang, sampai sekitar tahun 2035. China dan Rusia sedang mencari mitra untuk bergabung dalam misi tersebut.

Ikuti Ulasan-Ulasan Menarik Lainnya dari Penulis Klik di Sini
Image

- angkasa berdenyut dalam kehendak -