Sains

Asteroid akan Melesat Melewati Bumi pada 6 Juni Nanti

Ilustrasi asteroid yang terbang melewati Bumi. Gambar: Erik Simonsen melalui Getty Images
Ilustrasi asteroid yang terbang melewati Bumi. Gambar: Erik Simonsen melalui Getty Images

ANTARIKSA -- Sebuah asteroid berukuran tiga kali lebih besar dari paus biru akan meluncur melewati Bumi pada Senin, 6 Juni 2022 dengan kecepatan lebih dari 26 ribu km/jam. Menurut NASA, asteroid bernama 2021 GT2 akan melaju selamat dari planet kita pada jarak lebih dari 3,5 juta kilometer atau sekitar 10 kali jarak antara Bumi dan bulan.

Para astronom pertama kali mendeteksi batu antariksa itu tahun lalu dan memperkirakan ukurannya antara 37 hingga 83 meter. Meskipun kedengarannya cukup besar, ukuran itu tidak cukup untuk dianggap sebagai potensi bahaya bagi Bumi.

2021 GT2 adalah asteroid kelas Aten, yaitu benda yang mengorbit matahari lebih dekat daripada Bumi dan jalur orbitnya melintasi orbit Bumi. Sejauh ini, para astronom telah mendeteksi lebih dari 1.800 asteroid semacam itu, banyak di antaranya dianggap berbahaya bagi Bumi.

Scroll untuk membaca

Scroll untuk membaca

Setelah 6 Juni, pendekatan terdekat 2021 GT2 berikutnya ke Bumi akan terjadi pada 26 Januari 2034. Saat itu, asteroid melintas dalam jarak 14,5 juta km dari planet kita. Artinya, dia semakin menjauh.

Asteroid dan komet dianggap sebagai objek dekat Bumi ketika mereka mengorbit dalam jarak 1,3 unit astronomi dari matahari. Satuan astronomi adalah jarak antara Bumi dan matahari, sekitar 93 juta mil, atau 149,6 juta km. NASA memantau puluhan ribu objek ini, memprediksi lintasan masing-masing objek dari hari ini hingga ratusan tahun ke depan.

Saat ini, para astronom tidak berpikir bahwa ada objek dekat Bumi yang benar-benar menjadi ancaman langsung bagi Bumi. Namun, para ilmuwan ingin bersiap-siap jika lintasan para asteroid itu tiba-tiba berubah setelah insiden tak terduga. Misalnya, satu asteroid dekat Bumi bertabrakan dengan yang lain dan menghujani potongan besar puingnya di seluruh tata surya.

NASA saat ini sedang menguji apakah asteroid besar dapat terlempar keluar jalur dengan menabrakkan roket ke dalamnya. Pada November 2021, NASA meluncurkan pesawat ruang angkasa khusus untuk membelokkan asteroid yang disebut Double Asteroid Redirection Test (DART). DART akan menghantam asteroid Dimorphos selebar 160 meter pada musim gugur 2022.

Tabrakan itu diperkirakan tidak akan menghancurkan asteroid. Namun, tabrakan akan mengubah sedikit jalur orbit batu antariksa.

Sumber: Space.com

Ikuti Ulasan-Ulasan Menarik Lainnya dari Penulis Klik di Sini
Image

- angkasa berdenyut dalam kehendak -