News

Sunset di Bulan akan Menidurkan Robot India Selama 14 Hari

Pendarat dan penjelajah misi Chandrayaan 3 sekarang dalam mode tidur. Gambar: ISRO
Pendarat dan penjelajah misi Chandrayaan 3 sekarang dalam mode tidur. Gambar: ISRO

ANTARIKSA -- Pendarat dan penjelajah bulan Chandrayaan-3 India telah menyelesaikan tujuan misi utama mereka dan sekarang bersiap untuk malam bulan yang panjang, dua pekan mendatang. Organisasi Penelitian Luar Angkasa India (ISRO) berharap kedua kendaraan ikonik tersebut bisa terbangun saat matahari terbit kembali di atas kutub selatan bulan.

Misi Chandrayaan-3, upaya pertama India yang berhasil mendarat di bulan dan pendaratan pertama yang berhasil di dunia di wilayah selatan bulan selatan. Mereka kemudian menghabiskan waktu kurang dari dua pekan untuk menjelajahi area yang menjanjikan, di mana endapan air beku mungkin terperangkap di dalam kawah yang dibayangi secara permanen.

Pada Ahad, 2 September 2023, ISRO mengumumkan penjelajah Pragyan Chandrayaan-3 telah menyelesaikan tugasnya dan telah diatur ke mode tidur. Instrumen ilmiahnya akan dimatikan.

Scroll untuk membaca

Scroll untuk membaca

“Saat ini baterai sudah terisi penuh. Panel surya diorientasikan untuk menerima cahaya pada matahari terbit berikutnya yang diperkirakan pada 22 September 2023. Penerima tetap menyala,” kata ISRO dalam postingan di X, yang sebelumnya dikenal sebagai Twitter.

Pesawat pendarat Vikram, yang mengantarkan Pragyan ke permukaan bulan dan melakukan kampanye ilmiahnya sendiri, menyusul pada hari Senin, 4 September 2023. “Vikram akan tertidur di sebelah Pragyan setelah tenaga surya habis dan baterainya terkuras. Harapannya mereka akan bangun, sekitar tanggal 22 September 2023,” kata ISRO pada Senin, 4 September 2023.

Tepat sebelum tertidur, Vikram melakukan lompatan singkat, menembakkan pendorongnya sebentar untuk bergerak sekitar 40 sentimeter, lebih dekat ke penjelajah Pragyan yang sudah tertidur. Lompatan ini dapat dilihat sebagai ujian untuk misi pengembalian sampel di masa depan yang harus diluncurkan dari permukaan bulan.

Chandrayaan-3 mendarat di bulan pada Rabu, 23 Agustus 2023. Kendaraan penjelajah Pragyan turun dari pendarat Vikram satu hari kemudian dan sejak itu melintasi lebih dari 100 meter permukaan bulan.

Sejak misi dimulai, para ilmuwan ISRO telah menerima berbagai pengukuran, termasuk analisis kimia permukaan bulan. Kemudian, profil suhu 10 cm teratas dari permukaan regolith dan pengukuran plasma lemah di atas permukaan bulan.

India sebelumnya mencoba mendarat di bulan pada 2019 dengan pendahulu Chandrayaan-3, yaitu Chandrayaan-2. Namun, pendarat misi tersebut jatuh karena kesalahan perangkat lunak.

Mendarat di bulan terkenal sulit. Hanya empat negara saat ini yang berhasil mendarat dan menjamah tanah abu-abu. Mereka adalah Uni Soviet, AS, Tiongkok, dan India. Hanya tiga hari sebelum keberhasilan Chandrayaan-3, misi Luna-25 Rusia menghantam permukaan bulan setelah melakukan manuver orbit yang gagal. Awal 2023, pesawat ruang angkasa Hakuto-R yang dioperasikan oleh perusahaan ispace yang berbasis di Jepang juga menabrak tepi kawah bulan saat turun.

Ke depan, misi Artemis 3 yang dipimpin NASA bermaksud mendarat di wilayah kutub selatan bulan bersama manusia pertama setelah misi Apollo pada tahun 1972. Endapan air di kawah yang dibayangi secara permanen membuat area ini cocok untuk mendirikan pangkalan di bulan. Sebab, air itu dapat diekstraksi dan digunakan untuk minum serta membuat oksigen bagi para astronot, sehingga akan sangat mengurangi biaya pemeliharaan pangkalan tersebut. Sumber: Space.com

Ikuti Ulasan-Ulasan Menarik Lainnya dari Penulis Klik di Sini
Image

- angkasa berdenyut dalam kehendak -